Jumat, 13 Oktober 2017

BAB 2 Keamanan Sistem Operasi Jaringan

A. Apa itu Keamanan Sistem Operasi Jaringan

Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat Dari jaringan adalah melakukan komunikasi. Setiap Komunikasi dapat Jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka menerima dan memahami rencana keamanan yang dibuat.
keamanan
Keamanan pada system operasi merupakan kebutuhan yang sangat utama dan penting, bayangkan jika sebuah system operasi tidak dilengkapi dengan keamanan yang mumpuni,maka system operasi yang ada pada computer tersebut akan selalu mendapat serangan dari virus, spam, worm, dan lain-lain. Keamanan system operasi dapat kita dapatkan dengan menggunakan protocol user, proaktif password, firewall, enkripsi yang mendukung, logging, mendeteksi penyusup, dan keamanan system file. User Datagram Protocol salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.

B. Jenis-jenis keamanan pada sistem operasi jaringan
  1. Keamanan yang bersifat fisik, merupakan jenis keamanan yang di kenal dengan istilah physcial security, Physical security memfokuskan pada strategi untuk mengamankan pekerja atau anggota organisasi, aset fisik, dan tempat kerja dari berbagai ancaman meliputi bahaya kebakaran, akses tanpa otorisasi, dan bencan alam. Jenis physical security termasuk juga akses orang ke gedung serta perlatan dan media yang digunakan
    Keamanan yang bersifat fisik
  2. Keamanan yang berhubungan dengan orang ( personal ). merupakan jenis keamanan yang berhubungan dengan indentifikasi user ( yaitu username dan password ) dari orang yang memilik akses, baik pemakai merupakan penglola. Artinya, kelemahan dari keamanan sistem seringkali disebebkan  oleh pengelola atau user yang menggunakan sistem jaringan. Keamanan yang berhubungan dengan orang-orang yang melakukan tindakan kriminal dan seolah-olah sebagai pengguna atau pengases informasi asli sering dikenal dengan istilah "social enggineering".
    Keamanan yang berhubungan dengan orang ( personal
  3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi, merupakan jenis keamanan yang berhubungan dengan kelemahan dari software yang digunakan untuk memproses dan megelola data. Kejahatan dilakukan oleh seorang yang tidak bertanggung jawab dengan memasang dan meyebarkan virus atau trojan horses sehingga orang tersebut mendapatkan password atau hak akses yang bukan miliknya.
    Keamanan dari data

  4. Keamanan dalam operasi, merupakan jenis keamanan jaringan berhubungan dengan prosedur untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan.

C. Algoritma keamanan pada sistem operasi jaringan
Algoritma keamanan pada sistem operasi jaringan

  1. Algoritma Genetika
    Algoritma Genetika pada dasarnya adalah program komputer yang mensimulasikan proses evolusi. Dalam hal ini populasi dari kromosom dihasilkan secara random dan memungkinkan untuk berkembang biak sesuai dengan hukum-hukum evolusi dengan harapan akan menghasilkan individu kromosom yang prima. Kromosom ini pada kenyataannya adalah kandidat penyelesaian dari masalah, sehingga bila kromosom yang baik berkembang, solusi yang baik terhadap masalah diharapkan akan dihasilkan.
    Algoritma genetika sangat tepat digunakan untuk penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan sukar diselesaikan dengan menggunakan metode yang konvensional. Sebagaimana halnya proses evolusi di alam, suatu algoritma genetika yang sederhana umumnya terdiri dari tiga operator yaitu: operator reproduksi, operator crossover (persilangan) dan operator mutasi.
  2. Divide and Conquer
    paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil.
  3. Dynamic programming
    paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih
  4. Metode serakah
    Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap;dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.
  5. Algoritma Greedy
    ALgoritma greedy merupakan salah satu dari sekian banyak algoritma yang sering di pakai dalam implementasi sebuah system atau program yang menyangkut mengenai pencarian “optimasi”
    Di dalam mencari sebuah solusi (optimasi) algoritma greedy hanya memakai 2 buah macam persoalan Optimasi,yaitu:
    1. Maksimasi (maxizimation)
    2. Minimasi (minimization)
  6. Algoritma Dijkstra
    Algoritma Dijkstra, (dinamai menurut penemunya, seorang ilmuwan komputer, Edsger Dijkstra), adalah sebuah algoritma rakus (greedy algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-negatif.
    Misalnya, bila vertices dari sebuah graf melambangkan kota-kota dan bobot sisi (edge weights) melambangkan jarak antara kota-kota tersebut, maka algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk menemukan jarak terpendek antara dua kota.
    Input algoritma ini adalah sebuah graf berarah yang berbobot (weighted directed graph) G dan sebuah sumber vertex s dalam G dan V adalah himpunan semua vertices dalam graph G.
    Setiap sisi dari graf ini adalah pasangan vertices (u,v) yang melambangkan hubungan dari vertex u ke vertex v. Himpunan semua tepi disebut E.
    Bobot (weights) dari semua sisi dihitung dengan fungsi
    w: E → [0, ∞)
    jadi w(u,v) adalah jarak tak-negatif dari vertex u ke vertex v.
    Ongkos (cost) dari sebuah sisi dapat dianggap sebagai jarak antara duavertex, yaitu jumlah jarak semua sisi dalam jalur tersebut. Untuk sepasang vertex s dan t dalam V, algoritma ini menghitung jarak terpendek dari s ke t.
  7. Algoritma Kriptografi
    Algoritma kriptografi atau cipher , dan juga sering disebut dengan istilahsandi adalah suatu fungsi matematis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (Schneier, 1996). Ada dua macam algoritma kriptografi, yaitu algoritma simetris (symmetric algorithms) dan algoritma asimetris(asymmetric algorithms).
  8. Algoritma random
    algoritma random sering dibutuhkan ketika membuat AI untuk musuh, misalnya untuk memunculkan pasukan musuh secara random. fungsi sederhana berikut ini digunakan untuk mencari nilai random dari bilangan antara min – max.
    var a = Math.floor(Math.random() * (max – min + 1)) + min;

    misalnya min = 1 dan max = 10, maka akan menghasilkan nilai random pada var a pada kisaran 1-10..

Berbagi Itu Indah

0 komentar:

Posting Komentar